Hujan turun deras,
Bumipun basah,
Karena,
Air hujan yang tak bisa lagi tertahan,
Oleh kemunafikan manusia,
Air matapun menetes,
Sampai membasahi pipi ini,
Karena,
Tetesan air mata,
Yang tak bisa tertahan lagi,
Oleh kebohongan sebuah cinta,
Berapa kali lagi,
Cinta harus membohongi,
Dan,
Dibohongi,
Jika kesucian cinta ternodai,
Oleh lisan-lisan pembenci cinta,
Kini,
Cinta yang bersemi
Tak bisa terakui lagi,
Oleh hati yang ikhlas ini,
Hanya,
Tatapan-tatapan mata ini,
Yang terus mengakuinya,
Namun,
Tanpa sebuah kepercayaan,
Hati ini takkan pernah lagi,
Tuk mencintaimu…
Komentar
Tulis komentar baru