Skip to Content

Kesedihan, Keberangkatan

Foto Ardy Kresna Crenata

: Fresenta Masad

 

mobil-mobil telah pergi.

deru mesin yang disisakannya

semakin lama semakin samar.

lampu-lampu menyala, redup.

langit menggelap.

angin dari barat mengabarkan hujan

yang akan segera turun.

dan tiang-tiang di bahu jalan itu

serupa kesedihan yang

telah cukup lama tertahan.

mereka berdiri, tegap,

tapi tampak rapuh.

 

orang-orang yang berpura-pura tak

mengenal dosa, telah datang dan pergi,

menyeberang dan singgah,

mendekat menjauh. aku, di sini,

masih mencoba membaca ulang

apa yang tertulis di Perjanjian baru.

sejarah adalah masa depan

yang terlalu cepat datang.

masa depan adalah sejarah

yang terlambat menetas.

di antara keduanya, kita mengalami masa

yang prematur, di mana kepastian

adalah penafian akan banyak hal yang telah terjadi,

dan kematian dianggap sebuah perjumpaan

antara satu jiwa dengan jiwa lainnya.

bagiku, kematian adalah jarak

yang tak mungkin diukur.

dan aku membenci segala hal

yang memisahkan.

 

adzan maghrib dikumandangkan.

rindu kembali terulang.

rasa sakit yang sama. keinginan yang

sama akan sebuah pengampunan.

bernyanyilah. aku akan memejamkan mata

dan menghirup setiap sunyi

yang kau lepaskan.

perlahan-lahan, hujan turun.

perlahan-lahan, kenangan kembali.

halte ini seperti Maria Magdalena

yang memilih tinggal untuk

mengingat-ingat wajah Yesus.

di pangkuannya, aku seorang anak

yang menyaksikan ingatan

bertemu keberangkatan.

di tempat yang jauh, engkau

adalah altar yang setia

menemani salib.

 

suatu hari, di sebuah gereja,

aku akan menemukanmu berdoa,

dan kesedihan akan terlelap

pada kursi-kursinya yang tertidur,

menunggu keberangkatan

selanjutnya.

 

Bogor.Maret.2011


Ardy Kresna Crenata lahir di Cianjur, bermukim di Bogor, kuliah di Institut Pertanian Bogor dengan studi Matematika.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler