Skip to Content

KETIKA DIA DATANG

Foto teti sunenti

Di tengah sekumpulan menghela,

Tubuh kerontang arang terbakar.

‘tak lagi mata dapat membeliak,

‘tak lagi mulut dapat mengecap,

‘tak lagi fikiran dapat berhayal,

Berhayal tentang damai.

 

            Rumahnya puing-puing itu,

            Debu yang mengepul adalah tubuhnya.

            Pintu-pintu itu,

            ‘tak lagi dapat menutup dan terbuka.

            Tatanan meja makan pun ‘tak ada lagi,

            Piring-piringnya pecah,

            Gelas-gelasnya hancur.

 

Butiran-butiran air mata,

Mengalir,

Meriak,

Bertemu di satu delta,

Mengombak riuh menjadi samudera.

 

            Ada orang yang berkumpul,

            Ada pula yang menyendiri,

            Masing-masing menghayati,

            Satu kata yang bermakna,                                                                       

            Reformasi di doktrinnya.

 

Setiap mkhluk mengagungkan kekuasaan,

‘tak sadar pada kerusuhan,

‘tak sadar pilarnya beruntuhan.

 

            Luntapan-luntapan api didadanya,

Menopang yel-yel yang dikumandangkan,

Di tengah satu zaman.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler