Skip to Content

Kidung Sunyiku

Foto mahyut z.a. dawari

Pada usia yang kini menapak  senja

Gemuruh kesunyian kupadamkan dalam nyanyian Rumi

Masih tertangkap lamat desahan napasku  menuju tepi

Melarung musim yang likat oleh bentangan airmata

Dan doa-doa perjuangan Rabi’ah tak lepas

Kusenandungkan dari celah bibir  yang getas

 

 Di kedalaman pandang mataku  melamur

Langit mencair dan hatiku meleleh oleh kerat kenangan

Hari-hari panjang dan waktu yang lewat mengerut

Bentang jarak masa lalu mengurai melepas diri

Telah ku ternak jiwa ranum hendak bertumbuh

Di bawah cahaya matahari yang gemetar

 

Pada usia yang kini menapak senja

Musim lalu terbaca pada gerai keperakan rambutku

Menggigilkan keperihan pada relung hati yang menatap

Dalam kekosongan ini kuurai keinginan hati tak sampai

Doa-doa yang tertolak seperti bola api menghangusku

Menutup ungkapan-ungkapan cinta tak sempat terucap

 

Dari tempat mukim nun jauh

Angin masih setia bercerita tentang aroma tubuh-Mu

Sesekali tercium wangi kasturi. Kecemasanku basin

memenuhi ruang jiwaku yang retak.  Masih juga sunyi setia

mengurungku dalam nostalgia masa lalu. Oh, Tuhan!

Aku tak bisa mengelak untuk senantiasa mengetuk pintu-Mu

Di ambangnya aku tafakkur!

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler