aku menunggumu di sini di balik tirai sepi
yang kupasang sendiri pada dinding hati
jika kau ingin tahu hidangan apa yang aku hadapi
aku akan mengabarimu nanti di ujung puisi ini
aku menunggumu di sini dengan jubah cinta usang
penuh lubang dusta yang belum sempat kutambal
menerkam mencabik garang senang
dengan rangkaian kata indah gombal
tak ada gunanya cinta usang ini bagimu
aku telah menyiapkan racun
sedang aku hadapi siap aku mereguk
mematikan dusta dan gombal selama puluhan tahun
dusta gombal terkutuk
kini aku sungguh menunggu dengan rindu yang utuh
menunggu dengan cinta yang teguh
kini aku sungguh ingin membakar dengan api yang nyata
kita sadar terpanggang bukan di atas bara
adakah yang lebih indah dari tetap tersembunyinya rahasia
yang tersimpan dalam tatap empat mata
201501011938 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru