Bersandar pada kiblat takdir
yang terus menerus merenggek dalam kebencian
Menguburkan sisa-sisa cinta yang ada
Kemudian tersenyum dalam elok rembulan yang membutakan segala
Jadikan tiada…
Lalu menyisir kehadapan para malaikat
Berkepalan tinju
Dengan antrian manusia-manusia suci
Yang merasa tak berdosa
Tak perlu lagi kau melihat berjuta anak kecil berjubel dari rasa ingin
Tak perlu kau bertanya...
Siapa mereka?
Hanya terus menunggu di ambang kota kematian
Yang tak pernah bersinar dalam harap…
Komentar
Tulis komentar baru