Daun Menangkap Rembulan
oleh edi sst
Wahai, lelaki berbalut siluet senja
Di atas para-para kini rembulan membenci bau tubuhmu
Dia tak lagi mengusapi keringat jantan yang dulu merindu
Lalu, apa arti denyar-denyar tubuh yang tersisa semalam?
Sedang sinarmu tak lagi menerangi padang yang kelam
Cahaya bulan seakan-akan hilang ditelan langit hitam
Kegelapan pun kehilangan wajah yang membenam
Sejak itu lelaki berbalut siluet senja terus berjalan
Ke barat menuju arah yang sama dengan derai hujan
Yang mulai merintik mengabarkan luka rembulan
Kepada daun-daun hitam yang menyemak di tepi jalan
Daun-daun pun menangkap rembulan lalu membalut luka
yang basah oleh tik tik rinai hujan bertabur bisik-bisik sepi
yang jatuh menjadi kristal tanpa semburat cahaya. Abadi
Semarang, 2011
Komentar
daun daun gugur tertibun
daun daun gugur tertibun embun sepi,,wanginya semerbak tak pernah tercium hati
begitu menggigit ...
Wangi yang menggigit
Sunyi menjerit
terima kasih Mas Agoes. salam ... :D
suka
saya suka pemilihan kata2 nya..
hanya coretan ...
ah, hanya coretan yg msh dangkal kok
silakan dinikmati Mas Alfan
terima kasih telah mampir
salam ... :D
Tulis komentar baru