Gurauan tinta tak lagi menyapa kanvas yang lara
Tawaan warna warni cat air tak lagi terlihat
Candaan air membasahi setiap helai kertas lukisan sedih
Tak ada bekas lagi dihati sebuah palet
Mereka menangis untuk ke sekian kalinya
Ketika mendengar seorang pelukis yang memisahkan mereka
Duh... sungguh sakit menusuk kalbu
Dalam dan membisu kelabu
Ketika cat minyak merah mengeluarkan kilatannya
Aku menahan perihnya perpisahan ini
Sepi segera menghampiri ruang lukisan
Motif gambar kehidupan pun menahan pedih
Aku ingin kuas itu menyatu lagi menemani palet
Aku pun menahan semua marah yang terpendam
Sungguh kuas benar-benar tersiksa
Aku ingin menahan pilu yang menganga
Bukittinggi, 05 Oktober 2011
Komentar
Tulis komentar baru