Skip to Content

kukenali kau dengan senyuman

Foto Gandhi Nurrohim

kutatap lagi sederet musim yang hijrah membawa selasar hujan,dan diantara pintu senja sang pedasih berhambur menemukan jalan pulang,, mengais tiap denyut kehidupan bakal hadiah tuk mereka yang memadu kicau di celah ranting pepohonan.kubisikan lagi,semua tentang sucinya ''kata'' itu,mungkin karenanya pula,sehembus udara tak henti bernyanyi di palung nafasmu,memetik tiap desibel nada yang mengalun membentuk ''lagu kehidupanmu''.

kueja lagi,semua tentang manisnya ''kata'' itu,dan cerita-cerita memahat dunia dan waktu laksana perwujudan seni yang tak habis dilumat pujian.,bulir mata membingkai wajah sang cinta,juga tak hentinya kemelut pada bibirmu menyenandungkannya dalam penantian fajar dan birunya purnama dari balik gelombang lautan.,

kusentuh lagi tempias merebahi jendela,hadiah atas segumpal kerinduan yang mengepul pada gersangnya tanah,mimpi atas angan yang meninggalkan ranting dalam pedihnya kerontang.,detik tertawa getir sembari meminjamkan suara bagi para perindu tuk bernyanyi,memadu lagu sendu yang di terbangkan menuju sang langit.

dan karena indahnya ''kata'' ini,sang hujan mulai menderaikan jutaan percik bernoktah mimpi juga kerinduan,menyapa mesra para perindu yang menangis diantara separuh nyanyiannya.

kukecup lalu ''kata'' indah itu,selaksa haru berkibar oleh udara dan lautan,denyut merapuh akan getarannya,bibir membeku menahan dingin siksanya,tapi perlahan senyumku memeluk semuanya,tangis,tawa tercipta.,

karena "kata'' itu adalah CINTA ,yang akan selalu menjadi lagu terindah dalam nyanyian hidupmu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler