KUNANG-KUNANG KUMANG
Mata berair kaki menginjit
Dunia bagai neraka baginya
Ia takut untuk menapakkan kulitnya
Terus menangis bak seorang tuna netra
Terus merintih mengalahkan serigala malam jumat
Hari ini Kumang pergi
Tak membawa apa-apa
Tak meninggalkan apa-apa
Pergi tanpa bekas jejak kaki
Saat pohon tua bertali menjadi saksi
Saat putus asa Kumang
Saat merintih tangis terakhir Kumang di pantai sumatera
Kumang menabur kunang-kunang
Disetiap tanah mengenang arwahnya
Tak satupun dari mereka senang
Sebab hidup lalai si Kemang
Tak pernah dapat dikenang
Meski bertabur kunang-kunang Kumang
Komentar
Tulis komentar baru