Mengapa Kau Cari Rembulan?
Pucuk-pucuk rumputan telah berembun
Setelah lusuh tertindih rintih wanita jalang
Yang segera memungut tisu menghapus gincu
Memuntahkan lagi ludah kembara semalam
Sisa percakapan bersama dingin dan kelam
Mengapa kau cari rembulan?
Sedang matahari masih menghitung dedaunan
Meniti gumpalan awan mengabarkan kesunyian
Sebuah hati yang tergeletak di tepi halaman depan
Bersama kerasnya padas di atas bebukitan
Tak usah pula kau cari hembusan angin petang
Kau tahu ke arah mana dia bertiup hari ini
Telah kau hitung senja demi senja seorang diri
Lalu kau ikat agar menjelma setangkai kembang
Yang lupa betapa tajam kelopaknya
Ke mana kau cari rembulan?
Kisah semalam telah usai bersama badai
Meninggalkan helai tirai yang tersobek gerimis
Ya, matahari yang akan menjahitnya kembali
Lubang demi lubang bersama derit sunyi
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru