Tersesat begitu jauh dalam lorong waktu. Seseorang yang tak bernama
memainkan serunai tulang serigala. Nada-nada luka meremang dari setiap lantun
napas yang penat. Purnama temaram, ruh-ruh tersesat jalan menjadi
gentayangan dalam komunitas pohon, lembah, gua, dan batu mati. Di negeri getir
para dedemit menggelar pesta pintu dibuka lebar. Berderit-derit suara engsel karatan
laksana pematah sendi tulang di liang kubur. Seseorang tak bernama memainkan serunai
tulang serigala menyalak-nyalak. Alangkah sial menjadi anak malang tersesat dalam labirin
waktu tanpa suluh. Gelap semata. Dari mulut penutur sering didengar malapetaka
anak durhaka dalam reinkarnasi anjing, babi, entah apa. Kutuk itu sakti dari mulut ibu.
Perempuan itu menangis karena setiap katanya adalah doa.
Komentar
re
terima ksaih banyak telah memberi kesempatan banyak pada saya untuk bergabung. Selaras dengan itu saya mengundang teman-teman untuk saling mengomentari agar lebih semarak. wassalam.
Tulis komentar baru