aku masih terdiam dibalik bayang lamunan malam
sama seperti malamku yang lalu
duduk bersila didepan rumah
teras ijo tepatnya
bersama secangkir kopi yang membawa lamunanku melayang
terbang bersama kabut malam
mengulur benang memori hidup yang telah ku lewati
mengumpulkan kembali jutaan debu yang telah ku sapu dari wajah ini
menyeret benak ini untuk menelaah setiap langkah yang telah terlewati
menutup bola pandang sejenak untuk mengingat kembali masa lalu
merasak pahitnya madu
merasakan manisnya empedu
tertawa dibalik sebuah duka
menangis saat bahagia
masa lalu yang malang
merasakan kegelapan ditengah ribuan lentera yang menyala2
masalalu yang tak teharusnya kuingat
masalalu yang tak boleh ku lupakan
Komentar
Tulis komentar baru