Skip to Content

LAPAR

Foto sunusijanjitojajale

karena lapar

dan tanah air

tak lagi mampu

memberi makan

karena tergusur

lalu banjir dan longsor

silih berganti menggempur

lalu lumpur yang mengepung

lalu kemacetan yang menumpuk

kota bakalan tenggelam

dalam lautan maksiat

kebakaran pun marak

perampok mengamuk

korupsi dan erupsi

saling beraksi

kemana negara

kemana penguasa

 

lalu mereka yang berada dipuncak

semakin naik

tak mungkin mau turun

dalam kerakusan menggunung

sibuk menghitung keuntungan

dari proyek pembangunan

sambil mengunyah sarapan paginya

belum juga berhenti lapar

terus merancang

rumah mewah manalagi

akan dibangun

untuk tujuh turunan

 

para penentu kebijakan

pengawas dan pelaksana

bersama pengusaha berjubah hitam

cerdik cendekia

ulama tai lama

bersekongkol

dan saling lirik melirik

masih juga lapar

mencari

lahan manalagi

yang kosong

untuk digarap

 

tanah tambang sudah tergadai

hutan lidunng jadi gundul

kekayaan lautan

tergerus perompak asing

bagi yang pintar dan selalu lapar

bagi yang licik lihai

dan tak pernah kenyang

peluang selalu ada

hunian liar oarang-orang lapar

setelah digusur

disulap jadi kondomium

gubuk berubah pondok yang mewah

tempat menumpuk harta

 

tanah dan air pun diisap

rongga bumi menganga

mengancam bencana

pasar rakyat jelata

terpojok dibalik market

yang elegan dan arogan

bumi dengan beban berat

melahirkan anak bandarang

bangkee, gablek dan anyanya

yang selalu lapar

tak terpuaskan

 

karena duit yang sulit didapat

rakyat pun dinina boboki para peramal

tentang kiamat sudah dekat

tentang angin surga sudah berembus

dielus-elus agar tetap sabar dan tawakkal

dan tetap menempuh jalan halal

jangan merampok

jangan membunuh

karena mereka yang melakukannya

bakalan masuk neraka

begitulah dalam setiap doa bersama

dan tablig akbar

didengungkan pertobatan

dan disampaikan

bahwa Tuhan tidak bakalan merubah nasib suatu kaum

kalau bukan kaum itu sendiri yang mau merubah nasibnya

 

bagi yang berilmu dan bermodal

seruan restorasi didengungkan

pengganti reformasi yang mati suri

para pakar motivator berkoar-koar

politikus berbusa-busa mulutnya

menghipnotis massa

membagi-bagi hadiah

agar orang-orang lapar itu

memilih dirinya

ujung-ujungnya tak lain

demi uang dan kedudukan

demi perempuan dan kehormatan

demi nafsu berkuasa yang tak terpuaskan

 

lalu lahan mana lagi yang kosong

untuk diperebutkan

kue mana lagi yang tersedia

untuk dimakan habis

 

bagi yang ahli dan trampil

dan tak tahu berusaha

dan memilih jadi sapi perah

bagi pemilik modal

masih tetap juga tak punya apa-apa

tetap saja dari dulu ke dulu

tak punya pengharapan

 

lsm tetap saja jadi duri dan benalu

aparat tetap saja ber kkn

dan semakin sombonglah para hulubalang

pemegang kendali kebijakan

karena yakin kebijakan tak bisa dihukum

tak apalah kebohongan dijalin

asal kemakmuran dapat diraih

asal kemakmuran sebagian kecil untuk rakyat

sebagian besar untuk diri dan kelompok

karena kita lapar dan lapar terus

 

tak ada yang sulit bagi negeri yang dikondisikan tak menentu

selalu ada lahan tersedia untuk digarap

bagi serigala buas dan beruang lapar

manusia lemah dan tak bersatu jadi santapan nikmat

dan rakyat

yang sesungguhnya memang lapar

sekarat melarat dan tak berdaya

tak usah takut

masih ada bunda pertiwi

yang setia

menunggu perubahan

dalam kekeringan darahnya

dalam kebutaan matanya

dalam kondisi tubuhnya yang sakit-sakitan

selalu diguncang prahara

ingin berpisah

karena ulah anak-anaknya yang bodoh

dan tak pernah berhenti lapar

 

dan rakyat

yang terinjak

masih punya potensi

melahirkan revolusi

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler