115. Lelaki biasa
Dia berjalan di gang-gang becek
Lalu lewati genangan sepinggang
Tak ada kecanggungan
Sekilas nampak kepedihan di wajahnya
Hanya sekejap
Lalu menyimpan rapih kesedihan di hati
Di wajahnya nampak keyakinan
Harus ada jalan keluar
Dia berjalan di terik kencang
Menemui pedagang pinggiran
Mendengar
Menampung keluhan
Bercengkrama dalam keterbukaan
Bergurau lalu
Membicarakan kesemrawutan
dan harapan
Mencari jalan terbaik tercapai kesepakatan
Dia lelaki biasa
Lelaki sederhana
Yang ingin membangun bangsanya
Menghadirkan kemakmuran bagi semua
Terlampau besarkah cita-citanya ?
Mari kita bertanya
Adakah yang bisa mengalahkan tekad ?
Adakah yang dapat menumbangkan kejujuran ?
Tidak
Ya
Jawabnya tidak
116. Lelaki biasa
Di pundaknya
Terlalu banyak orang menaruh harapan
Dan impian-impian
Dia memikulnya
Entah sampai kapan ia akan bertahan
Bagaimana kita ?
Apa kita lakukan ?
Mari membantunya
Kita bisa saling menggenggam tangan
Merapatkan barisan
Mendukung kinerjanya
Jika kita ingin mewujudkan cita-citanya
Cita-cita kita
Mari laksanakan salamnya
Salam tiga jari
Yang menyimpan kekuatan maha besar
Yang sanggup melawan semua tantangan
Mari kita melangkah
Bersama
Saling memberi kelebihan
Menambal kekurangan
Guna tercapai tujuan
Dia lelaki biasa
Lelaki sederhana dari desa
Yang mempunyai semangat dan integritas
Bermodal keberanian dan kejujuran
Ya kejujuran
Kejujuran yang saat ini sangat di butuhkan
Setelah penyimpangan dan penyimpangan
Keserakahan yang mengerikan
Kebocoran yang makin besar
Yang membuat negeri ini
Nyaris porak poranda
Atau sudah
117. Lelaki biasa
Di ajang pemilihan
Dia harus melewati berbagai hantaman
Fitnah dan kampanye hitam
Dia bertahan
Harus di punyai kesabaran
Di dukung para relawan yang relawan
Yang menuntut revolusi mental
Dia memantapkan langkah
berjuang merebut hati rakyat
Dengan keterbukaan
Persaingan begitu ketat
Begitu menimbulkan gairah jika saja
Tidak di nodai dengan kekisruhan
Dan tuduhan yang kejam
Dia yang menjunjung kejujuran
Di sangka melakukan kecurangan
Tak dia mengerti kenapa
Sahabat yang seharusnya bersaing sehat
Menuduhnya demikian
Dia tak dapat mundur sekarang
Karena amanah rakyat tak bisa dia abaikan
Apapun yang terjadi
Dia harus maju mengemban tugas
Amanah rakyat dan relawan
Di kuatkan hatinya
Lurus tajam pandangnya kedepan
Ia ucapkan
Mari lakukan revolusi mental
Di mulai dari sekarang
Jangan tunda
Mari bersama berjuang menuju
Indonesia yang lebih baik.
118. Lelaki luar biasa
Dia lelaki sederhana dari desa
Lelaki luar biasa
Dia Presiden kita
Walau aku tak memilihnya
Mungkin kenetralan lebih bisa
Melihat apa adanya
Tidak berat sebelah
Siapa sesungguhnya lebih mampu
menghadapi tantangan ke depan
Lebih layak di harapkan
Suara rakyat mungkin benar suara Tuhan
Bukan karena hasil pencitraan
Saatnya sekarang bersatu
Merapatkan barisan
Mewujudkan Indonesia yang mampu
Memenangkan persaingan berbagai bidang
Mampu mengatasi tantangan berat bagaimanapun bentuknya
Kita bantu programnya
Kita awasi kerjanya
Memperingatinya kala menyimpang
Menegurnya jika ia melanggar amanah
Sepertinya ia terbuka untuk semua saran perbaikan
Bukan karena ia tak mampu atau tak punya ketegasan
Bukan juga boneka seperti sangkaan banyak orang
Tapi ketulusan lah yang mendasari ia terbuka
Ia tegas, ia berani mengambil resiko mengambil keputusan
Kesalahan mengambil kebijakan lain dengan penyimpangan
Berbeda dengan menyalah gunakan jabatan
Tak ada manusia yang sempurna
Entah ia masuk dalam pengecualian atau tidak
Dia lelaki sederhana dari desa
Lelaki luar biasa
Dia Presiden kita
Walau tak memilihnya
Mari mendukungnya
Kepada para relawan
Kepada seluruh rakyat Negeri ini
Ucapkan salam tiga jari
Rapatkan barisan
Bersatulah
Bekerjalah
Di cengkeraman Garuda lambang negara
Tertulis amanah para pendiri bangsa
Jayalah Indonesia .
Komentar
Tulis komentar baru