Skip to Content

LELAKI TUA

Foto teti sunenti

Kerap kali terlihat suasana,
Taktiknya,
Tindakannya,
Kehidupannya,
Hilang glamor masa mudanya.

Masa juang yang lalu,
Sekarang tinggal bayangan.
Bakti juang yang lalu,
Sekarang ada tapi ‘takk nyata.

Dia lelaki itu,
Tubuhnya rapuh,
Penuh tanda juangnya.

Bagai memandangi televisi,
Melihat keadaannya,
‘tak bisa dia bergerak lagi,
Karena masa tidak memberi kini.

Sisa dari yang lalu,
Satu peluru bersarang di siku,
Kakulah itu.
‘tak mau diajak kompromi,
‘tak pernah lara walaupun terasa,
‘tak pernah menjerit walaupun sakit.

Lelaki tua,
‘tak sesalkan atas dukanya,
Tua semakin tua,
Batuk-batuknya itu,
Menemani setiap pilahan waktunya.

Tubuhnya semakin keropos,
Mengayuh,
Menggoyangkan,
Menggerakka kursi yang berpijakkan rembulan.

Kursinya ikut rapuh,
Rapuhlah ia bersama tuannya.

Patah tulang lelaki itu,
Terjatuh,
Terkapar,
‘tak kuat menahan sesak.

Pupuslah usianya,
Hilang bayanganya,
Namun hembusan semangatnya tetaplah ada.

Lihatlah kursi itu......!
‘tak lagi menggoyangkan badan,
Karena tuan berpulang ke haribaan.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler