Betapa hangat hidup dengan lemak di perut
Betapa indahnya ‘tak pernah merasa lapar
Betapa miris ongkos pajak jadi lemak dengan cara dibajak
Betapa ingin kata-kata ku lempar, tapi sulit memapar
Sering aku lihat di perut gedung atau depan lampu merah
Bersama kancing bajunya yang hampir loncat
Sering juga aku liat mereka amat merana
Dengan ikat pinggangnya diikat kuat
Betapa bahagianya hidup dengan lemak-lemak
Tiap hari semakin bertambah dan bertambah
Aku siap jika mereka butuh pembakar lemak
Akan aku bakar bersama segi-seginya berupa wabah
Betapa indah hidup dalam rantai yang kuat
Betapa kenyang perut atas segala yang kau garap
Betapa lambatnya hari jika terus merasa lapar
Betapa emosinya denganmu ingin ku tampar
Betapa berbunga hidup dalam berantai terikat
Sering takjublah kami, akan tema ini
Sebab rantai-rantai tadi ‘tak sepenuhnya terikat
“rendah hati”, bisa kami hitung dengan jari
Simbolik nan menawan, sulit tergelincir tapi memikat
Dan demikianlah.... orang berbuat dalam banyak hal lagi....
Komentar
Tulis komentar baru