sepanjang lorong hitam
diujung ada noktah cahaya
sebersit kilat halilintar
dan kulihat ada kapal
terombang ambing
dihantam badai selatan
ada perahu terbakar
ada pesawat hancur terkapar
dilandasan bawah laut
para pelaut saling bertikai
dinding perahu pecah
tiang layar patah
dan nakoda hilang entah kemana
aku tersadar
ini waham atau hayalanku saja
ada orang terpenggal lehernya
hanya karena keyakinan yang berbeda
ada yang berhamburan usus dan otaknya
korban dua kubu yang bersengketa
ada yang terpenjara menunggu eksekusi
tapi masih yakin dirinya tak bersalah
yang mati dilaut yang bukan salahnya
yang lahir cacat derita seumur hidup
tak tercatat hilang lenyap dalam riwayat
di gunung bebatuan pecah
pasir dan debu berhamburan
tanah perbukitan ambrol
longsor menimbun desa
rumah dan tubuh manusia
jiwa jiwa yang selalu memohon
siang malam meminta perlindungan kepada tuhan
yang memberi jawaban
nanti pada saatnya gilirannya tiba
gedung tinggi yang kokoh kuat pada roboh
istana istana megah pada hancur
villa villa para setan durjana
lenyap ditelan masa
nanti ada bunyi goncangan hebat
seketika air laut surut
dan ikan ikan menggelepar sekarat
binatang melata meninggalkan sarangnya
datang bah menyapu bumi
suara menggemuruh bagai seribu guntur
menggelegar mengerikan
benda benda langit saling bertabrakan
begitulah yang kubaca
dari kitab kitab yang diagungkan
dan kudengar dari orang orang yang kuhormati
hai para bedebah rasakan sekarang
ini karena ulahmu sendiri
perusak alam dan kedamaian
tak pandang kalianulama atau pendusta agama
tak peduli kalian penguasa tiran atau pemimpin bijak bestari
tak pusing kalian pemegang pedang keadilan atau penyebar fitnah
tak urus kalian pengusaha sukses atau cuma buruh yang tertindas
keturunan bangsawan atau kaum hina dina
wakil rakyat yang hanya pintar bicara atau pengembang amanah yang bisa dipercaya
tak jadi soal kalian pelacur atau penjaga kehormatan dirinya
perampok pembunuh pemerkosa penjilat dan pendusta
dan suara itupun lenyap sekejap
ditelan jaegon retorika wacana
tinggallah kata dan kalimat tiada arti
memang perubahan selalu terjadi
penguasa silih berganti
kebijakan pun berganti
kehidupan penghidupan kembali berputar
berjalan seperti sediakala
dan yang nyata didepan mata
jurang lebar menganga
sang kaya semakin jaya
yang melarat semakin sekarat
hanya akhirat bisa menjawab
teka teki hidup ini
Komentar
Tulis komentar baru