Skip to Content

Luk Ulo, Pelataran Rinduku

Foto Aditya Yuda Kencana

Senyum mentari menyita senja di ujung Gunung Paras.
Menyinari lembah antiklin Karangsambung yang merona nan perkasa.
Di Bukit Brujul, ku lihat awan biru berarak.
Di Jatibungkus, kabut syahdu turun menyelimutinya, hingga Bukit Bujil.

Aku selalu berdiri, menyambut hari, dengan percaya diri.
Yakin bahwa hari ini adalah surga di antara catatan kecil hidup,
yang menunggu untuk ditulis dengan tinta ketulusan

Dari riak Sungai Luk Ulo,
Yang membelah kampusku.
Di antara riuh angin yang menerpa perbukitan pinus,
Aku bernyanyi, bercerita dengan enam anak itik,
yang sedang berburu arti hidup
Dan mencari jati diri sejati.

Mungkin aku rindu.
Pada bebatuan hitam di dinding Luk Ulo.
Yang katamu, adalah filit.
Mungkin aku juga rindu.
Pada bebatuan hancur
Dalam kelok Kali Mandala.
Atau sesar mendatar di Kali Soka.

Bukan.
Aku hanya rindu pada cerita siang itu.
Pada awan yang mengarak sang surya.
Kembali ke peraduannya.
Di ujung senja.

Aku akan selalu rindu.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler