Luka Lidah
: Syarifuddin Arifin
Panas dingin membara di dada
Anak negeri terlunta-lunta
Kegelisahan menyeruak ke mana-mana
Bagai bah memporakporanda
Berkesiur api menjelang subuh
Suara azan tak jua terdengar
Dalam zikirku kau berselingkuh
Lidahku menyembur api, membakar
Luka di lidah menyimpan keperihan
Dan kau terus mengiris kalimat itu
Sampai hanya;
gumam!
Pekalongan, 02 Maret 2013
Komentar
Tulis komentar baru