Skip to Content

Luna

Foto Hendrikus Arianto Ola Peduli

Hari Tuhan

Luna, daun – daun hari terus beguguran

Menumbuhkan tunas - tunas hari yang baru

Mungkinkah kau terus begitu?

Melangkah bersama manisnya kesenangan duniawi

Dan tak perna ingat akan Penciptamu

 

Luna, lonceng di rumah itu sedari tadi berdentang

Seakan memanggilmu untuk begegas ke rumah itu

Mungkinkah kau membiarkan lonceng itu berdentang pilu

Lantaran kau tak menghiraukannya?

 

Luna, jangan kau biarkan satu bangku kosong di antara orang – orang itu?

Siapkan puisi indamu dan berikan kepada Tuhan.

Kupang, 31 Mei 2019

 

Tuhan

Tuhan yang indah

Aku yang tak indah

Berkunjung lagi kerumahMu yang  indah

 

Tuhan, ku bawakan Kau sepenggal puisi yang tak seindah Mazmur

Berangan kau indahkan puisiku yang tak indah

Kupang, 29 Mei 2019

 

Mengail Puisi

Di suatu pagi  yang indah

Berbekalkan sepotong senar dan kail

Aku pergi melaut

 

Diantara deraian ombak

Dan warna warni karang yang indah

Aku berangan mengail banyak puisi

Untuk ku suguhkan di meja kertas

Kupang, 26 Mei 2019

 

Ruang Khayal

Di suatu sunyi yang damai

Senja yang temaram

aku berkeliling di ruang khayal

punyaku

ketika sedang melihat - lihat

kudapati sepotong sajak sedang manari nari

memanggil namaku

berkata "hei, bawalah aku kedalam kertas lusuhmu"

Penfui, 20 Mey 2019

 

Hendrikus Arianto Ola Peduli adalah mahasiswa semester 4 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Nusa Cenda.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler