Saat kau disampingku
Kau ku sia-siakan
Pengorbananmu yang selamatkan hari-hariku
Kusepelekan
Tangisku adalah dukamu
Tapi dukamu apa peduliku
Doamu selalu tercurah agar kelak hidupku indah
Namun doaku tak pernah sekalipun berpapasan denganmu
Diatas hamparan sajadah kuterlelap berbantalkan Al Quran tua
Yang tak pernah lagi kubaca ditengah bahagia
Kini duka melanda meluluh lantahkan hasrat hidupku
Yang hanya butiran dosa yang terbuang dari hirup pikuk doamu ibu
Bagaikan tsunami menyapu aceh
Dan gempa yang porak porandakan kota Jogja
Hatiku kini hancur tak tersisa
Nuraniku entah kemana
Awan kelabu terus selimutiku
Kini diatas hamparan sajadah ini
Kumasih terhantui seraut wajah penuh makna
Yang pasti kan menangis melihat semua hari kelabuku
Kini kurindukan nasihatmu
Kusesalkan sikapku selama ini
Yang dulu selalu menyia-nyiakanmu
Sesalku merambak menjambak ditengah risau
Tubuhku yang hina membutuhkanmu ibu…
Kupersembahkan maaf dari surga untukmu ibu
Meski kutau itu tak mampu menebus semua kebodohanku terhadapmu
Kini tubuhku berlumur nanah yang bercampur darah
Tapi tak ada yang peduli
Bahkan tak ada satupun orang yang berani menatapku ditengah kengerian ini sejak kepergianmu ibu..,
Komentar
Tulis komentar baru