ketika cinta cahayanya tak lagi terang
jalan setapak terpatah patah itupun kabur
tertutup semak belukar tak berkesudahan
sudahlah, mungkin kita memang harus kembali ke awal kita berdiri
senyummu tak lagi disini
candamu tak lagi menghiasi
tawamu tak lagi terpatri
mungkin memang bukan tempatmu disini
dan mungkin memang bukan tempatku disini
biarkanlah seperti itu
cinta itu seperti percikan yang menyejukkan
cinta itu jauh dari adagium "senjata terbaik berkuasa adalah teror"
cinta itu seperti mata air, menawarkan kehidupan
cinta tak berbau "kebengisan yang membuat hormat"
cinta adalah soal hati, bukan tentang machiavelli
maka kekasih, jangan menyapaku jika kau tak ingin
jangan datang, jika hanya menawarkan gelap dan dingin
biarlah aku merajut waktu-waktuku disini
waktu-waktu yang hanya akan menjadi milikku sendiri
sekarang dan nanti
Komentar
Tulis komentar baru