Skip to Content

MADU

Foto Defri ar-Rahman

semut pergilah!

aku tak ingin menggali kuburmu; tidurlah dengan madu pilihan

di sini tak ada gula; hanya sisa kotoran lalatlalat bersegama

nasi dari tumpukan sendawa

tulangtulang tulang belulang bangkai kelingking kurtada

jarijari pahit tentara langit penghisap ribuan mantra

dengarlah

sekarang saat itu adalah nanti; hapus jejakmu

di bawah hijab

wangi keakuan kau ke ku yang selalu telanjang api

dulu

tanahku tanahmu tanahkita tanahair kehidupan

bersatu

satukan rasa prilaku tanpa aturan;

sakit  melingkar

selingkar ulir langit menuju batas tujuan

itu dulu

sekarang saat itu adalah nanti

hapuslah agar darah tak meninggalkan luka

hapuslah agar retina menulikan telinga

sekarang!

O wabah wangi kasturi

engkau telah ikat jarijari purnama menjadi satu

sekarang

wangi keAkuan kau ke ku Ku ke kau telah terbuang

sayang

menangislah dalam pisauku risau

matilah dalam tidurku mimpi

 

dengarlah keluh kesahku mencari kisah

O kenikmatan sulbi:

benarkah engkau pati tanah dalam rahim bidadari?

benarkah?

aku telahingin mendengar;

lebah jantan mendengkuri kakikaki bukit

di dadaku

aku melihat

aku kalian dan kita hanya langit mencumbui bumi

ibu dari adam

ayah sang hawa

semua adalah malaikatmalaikat buta di jantung prilaku

benarkah?

janji di atas janji tak pernah bertemu rasa?

benarkah?

O persaksian di atas saksi

aku tak mengeluh

sumpahaku hanya mengeja kealpaan sanubari

mengeja diridiri

menyelami air mata ke dalam samudra diri

dengarlah!

duhai air

getahmu yang bangkai manusia

sewujud persaksian silam

hiduplah hayat

bertasbihlah! dalam luka-dupa rupa ibu-mu

jangan sujud pada hati

jangan menyembah seperti dahi;

Tuhan menciptakan cinta untuk diriNya

sentuhlah;

semua fakta berdiri di balik rasa, bersemayam dalam yaqin

lihatlah ke dasar cermin

biarkan bayang menyentuhmu, duhai air

jangan takut jika tak ingin terluka

jangan ragu jika ingin tau

jangan yaqin jika tak beriman

Tuhan menciptakan wanita; bukan sebagai berhala

 

duhai air mani

aku takkan mengajarimu cara mengalir;

semut takkan tidur dengan madu

jika engkau ingin tau, berkacalah pada waktu

sebelum Tuhan menunggumu bertanya

aku ini siapa?

bagimu-wanitaku


Padang, 24082014
Defri ar-Rahman

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler