Sejenak ku pandang cakrawala yang buram.
Pelataran langit mencuri separuh nyawa purnama.
Raut kesedihan pula di curahkan bintang.
Sedih dan sunyi tak lagi menyapa di kembang bumi.
Awan berangsur memperkokoh pertahanan.
Di pucuk mataku berbinar.
Rinai kembali mulai menepuk bumi tanpa henti.
Malang, 22/11/2016
Komentar
Tulis komentar baru