Melangkah tanpa alas kaki
sambil mendorong gerobak air
Panasnya jalan pukul dua belas siang
Seakan tak dirasakan ketika dia tersenyum
Kataku,
Kasihan Bapak ini?
Dua anak dengan tiga cucu
telah sukses dalam perjuangan hidup
Tetapi dia sendiri,
Berjuang ditengah kesuksesan anaknya
Dengan mata yang sudah meredup
Keringat yang sudah mengering
sebelum menyentuh panasnya aspal,
dengan suara melemah dia berkata,
Nak!
Cukup buat Bapak aja!
Aku tersentak,
bibir tak mampu berucap
hanya bisa memandangnya
berlalu dengan perlahan.
Komentar
Tulis komentar baru