Mati Rantai
Terik terang panas mentari hingga mengelupas kulit
namun bias, karena ku tengadah diam di tempat sejuk nan amai
polusi menyesak dada
sampai siap menyekik ari ruh-ku
namun lepas, karena ku tak seang menghirup, namun meminum air kedamaian fana
riak hujan menghujat menghantamku dari segala penjuru
menumbuk hingga meleleh dalam alunannya
mencair membasahi tanah kering
tak ku sangka, ku telah terbiasa
tempat damai menyejukkan, jauh dari rindu alam sesaat
tempat sejuk nan tenang, dibawah daun indah teratai
Komentar
Tulis komentar baru