Skip to Content

Melacurkan Diri

Foto HALIMI ZUHDY

Halimi Zuhdy

Pencinta merabah langit penuh bintang, satu persatu
bintang dipetiknya. Satu persatu bintang
direngkuhnya. Bintang bintang menggeliat
tak bersinar. Redup di telan masa dan asa.

Tak ada yang salah
dalam hidup ini, hanya pameran-pameran
yang sering membuat gelombang
menghantam dan hancur di balik gubuk.

Pelacur itu, mengerang tak mengerti. Ia berpose rapi
kayak bidadari, senyumnya selalu tersampul.
rok yang dulu meyapa tanah, baju yang dulu
membiarkan angin menyapa tubuhnya. Kini
melangit, membiarkan syaitan-syaitan merabanya, kini
nafsu-nafsu leluasa mengerlingnya, melihat gunung
yang siap disantapnya. seakan-akan ia menawarkan
gunungnya bebas didaki, hutan-hutanya bebas digunduli.
gunung tak indah lagi, karena goncangan bumi
Keburu menabur bara api.



Tak ada yang salah
dalam hidup ini, hanya pameran-pameran
yang membuat keburukan hati. Pelacur masih dapat
uang karena merasa punya kehormatan. Tapi
dia, yang selalu memamerkan wajahnya, pakaiannya,
tangan jelentiknya, seksinya, langsingnya,
seakan-akan tak ada hormat. Bebas dipamerkan
tak ada beda dengan pelacur, yang siap santap
kalau ada mutiara-mutiara yang dapat dirangkul.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler