Engkau harum semerbak melati di musim semi
aroma melati putih yang bermekaran di pagi hari
harum tawamu tercium di sepanjang jalanku
wangimu menyengat, membangkitkan kedalaman rasa
membangkitkan bebuih pengalaman di pusaran jeramku
Senja itu engkau merangkainya, melati yang gugur
menjadi seutas tali pengikat langkah-langkahku
dan kau tambat aku di dermaga sunyimu yang tak kukenal
kau tinggalkan tawamu yang terus bergema di langitku
menggugurkan bintang-bintang yang kehilangan kerlipnya!
Komentar
bagus kak puisainya. au
bagus kak puisainya. au bikinin puisai deong kak khusa buat aku.....hahahahaaaaa. becanda ka
bagussssS puisai nya
bagussssS puisai nya
Terima kasih....
Terima kasih Reggina Eka Wahyuni....mudah-mudahan lain waktu saya bikinkan sebuah puisi untuk anda. Terima kasih, Salam Sastra.
Beni Guntarman
NiCE
Lama gak mengunjungi karya-karya pak Beni... Semakin banyak karya-karya yang dilahirkan dan dihadirkan. All is good! Salam hangat dan salam sastra pak Ben..
Terima kasih Boma Damar...
Terima kasih Boma Damar, saya pun rindu membaca puisi-puisi kamu yang terbaru. Salam hangat dan salam sastra kembali.
Beni Guntarman
tak bosan membaca puisi-puisi
tak bosan membaca puisi-puisi pak beni...menjadi inspirasi bagi saya
Terima kasih Reni NA-sP atas apresiasinya...
Terima kasih Reni NA-sP atas apresiasinya, mudah-mudahan juga tak bosan membaca karya-karya saya selanjutnya. Salam sastra.
Beni Guntarman
Saya suka
teknik kepenulisan benar etika tulisan benar
narasinya bagus
Terima kasih, silakan dikomentari dan dikritisi puisi-puisi saya
Terima kasih Putra Ramadhan, silakan dikomentari dan dikritisi puisi-puisi saya. Salam kenal dan salam sastra.
Beni Guntarman
Terasa begitu romantis ...
Saya suka puisinya pak, terasa begitu romantis ...
Terima kasih Faizal Bahari....
Terima kasih Faizal Bahari atas apresiasinya. Salam kenal dan salam sastra.
Beni Guntarman
sangat mendalam..
Sangat indah untuk dihayati,
Isinya sangat mendalam,
Saya tidak sanggup memahaminya..
Terima kasih Mouslem Hps...
Terima kasih Mouslem Hps atas apresiasinya. Ketika suatu puisi telah disampaikan kepada para pembacanya (dipublikasikan) maka tafsir makna dari puisi itu ada ditangan para pembacanya, pembacalah yang menilai apakah suatu puisi itu bermakna atau sekedar rangkai kata yang biasa-biasa saja. Suatu puisi yang baik adalah suatu puisi yang bersifat multi tafsir sesuai dengan latar belakang dan pengalaman dari para pembacanya. sekali lagi saya ucapkan terima kasih, dan salam sastra.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru