Melodi Puisi
Ingatan..?! Mungkin sebuah kenangan
Rumah teduh bagi gelisah segala siarah
Mengisahkan ruhku yang tak lagi mendiami tubuh hatimu seraya melukis tuhan di atas pasir
; aku tak utuh lagi
Kepada bulan separuh yang menujum kisah kisah peminang tempat sembunyi luka yang langu,
seungging senyummu meramu setiap jengkal metafora langit yang paling puisi
memaknai aku sebagai lelaki pemendam hujan yang menasbihkan riwayat malam dengan meniup lirih ranting ranting kerinduan lewat sepotong doa yang kupesan dari gugur daun
Di tepi tubir detik hari surga kita
Terang gelap
Air mata senyum
Rupa pendar suluh kecil mendewasa
Jika aku sendiri...bolehkah engkau kusebut puisi?
ia remah jejak khilaf tempat kenangan menuju pulang
Menanggalkan embun di pipi kirimu usai matahari terpejam hingga hujan berkemas menyaksikan engkau bertasbih, menari bersama malaikat ditatap Ilahi
; purna asaku
Komentar
Tulis komentar baru