Skip to Content

MEMAKNAI BULAN

Foto Beni Guntarman
files/user/2512/638-645.jpg
638-645.jpg

Bulan merangkak, dari sabit hingga ke tampah mengisi malam-malamku

seperti sebuah magnit, aku terpesona memandanginya, rasa tak jemu

berkelebat anganku ketika memandanginya, silam masa pun tergali

 

Dulu pernah kulihat bulan tiba-tiba turun dan naik kembali, sebuah isyarat

lalu terdengarlah berita bahwa paku tanah Pulau Jawa tercabut satu

dan kian kusadari, bulan yang indah itu bukan cuma sekedar mata malam

 

Semasa kecil, saat usiaku sekitar 3 tahun pernah kulihat bulan yang aneh

ia yang tengah memancar sebesar tampah itu, sekejap berubah merah

membuatku ketakutan, dikemudian hari kutahu maknanya: pembantaian

 

Bulan, kerap membutku termenung menyibak keajaibannya

ia menjadi saksi bisu beragam peristiwa di muka bumi, sejak ribuan tahun

andaikan ia bisa menulis mungkin tak ada kisah misteri sejarah negriku

 

Ketika tengah dilanda meriang rindu kucari ia, dan kutunggu isyaratnya

bila terlihat seakan tersenyum, kutahu dia di sana juga tengah meriang

dan bila ia terlihat muram, ah aku tengah bertepuk sebelah tangan

 

Sering aku bertengkar hebat dengan bulan, kulihat cemburu di matanya

saat kunikmati sinar keindahannya, ia seakan menebar duri ke mataku

bila sedang begitu, kualihkan pandanganku ke mata malam yang lain: bintang!

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler