hari yang menyengat
kami berduka untuk negeri
empat atau lima
kami berduka untuk negeri
sebuah petuah tanpa nada
yang mengalun pelan
hanya dimengerti oleh mereka
yang memasang baik-baik kacamatanya
kami berduka untuk negeri
menduga dalam duka
mendengar petuah dalam kesunyian
karena sebuah kisah
tak akan mengubah
begitulah yang mereka rasakan
Komentar
Inspiratif!
Inspiratif! Saya suka puisi ini. Salam sastra.
Beni Guntarman
Terimakasih Mr. Ben, saya
Terimakasih Mr. Ben, saya semakin bersemangat untuk menulis. Tetapi beberapa kali saya hanya sekedar 'menulis'. Saya menuliskan apa yang saya pikirkan tapi tidak terlalu mengerti makna sesungguhnya kalimat yang saya buat tersebut.
Seperti pada baris 'empat atau lima', saya tidak mengerti betul maksud kalimat itu. Jika saya artikan, saya mulai ragu dengan tulisan saya sendiri dan merasa antara baris sebelum dan sesudahnya tidak ada kecocokan. Jujur saja, saat saya SMA materi B. Indonesia yang paling lemah bagi saya adalah mengartikan puisi.
Apakah penting bagi penulis untuk mengetahui arti tiap baris tulisannya, Mr. Ben? Toh pada akhirnya maksud puisi tergantung pada pembacanya? Lalu bagaimana caranya kita agar bisa menjaga kecocokan tiap barisnya?
penafsiran saya....
penafsiran saya atas kata: ".....empat atau lima/ kami berduka untuk negri" adalah bentuk penekanan; maksudnya: sedikit atau banyak orang yang dimaksud "kami", kami berduka untuk negri. Bisa jadi pembaca lain punya tafsiran berbeda, begitulah puisi yang inspiratif; punya multi tafsir namun terasa indahnya. Penting karena di dalam puisi hati dan nalar harus bermain, soal kekurangannya di sana-sini bisa diatasi dengan cara mengendapkannya sekian waktu lalu dikoreksi kembali; atau bisa juga dicari perbandingan cara mengungkapkan hal yang sama yang dilakukan oleh penyair ternama atau puisi-puisi lain yang ditemukan. Belajar tehnik mengungkapkan suatu maksud dalam berpuisi harus dipelajari dari karya-karya puisi para penyair yang ternama, sebelum akhirnya kita menemukan gaya tersendiri dalam karya-karya kita. Senang bisa berdiskusi dengan anda, pertanyaan-pertanyaan anda juga bermanfaat bagi saya untuk belajar lagi lebih jauh. Salam sastra.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru