Skip to Content

mengenang binar mata neon laila

Foto infernalkiss
27 Januari 2011 jam 21:11

"Untuk laila yang kemana entah"

Laila, jauh kedalam sorot matamu; Menjelma neon yang mirip dengan yang bergantung dilangit– langit kamar kosan kita dulu, slalu menyala dipuncak keterjagaan malam. Cahayanya membentang dan merentang ketempat dimana cinta beradu, menunggu untuk menjanjikan segalanya segera terlihat, kasat dipampang dan dipaparkan waktu.

Laila, sepasang mata neon itu yang mengajarkan aku memandang dunia dengan caraku sendiri. Bebas, tak pernah melacurkan sekenang rupa-warna yang tertangkap kepada mimpi yang tak berarti~ Dijual, digilir, dan diantre untuk melunasi hidup~ Slalu terbuka dan setia mengawasi setiap jemari waktu melukiskan kemenangan yang aku dan kau impikan: sebentuk terik mentari yang membakar pengapnya dendam di jalan- jalan yang becek oleh peluh para penjudi nasib, atau serupa sinaran rembulan yang menemani para filsuf mempuitiskan inspirasi – inspirasi mistiknya.

Laila, aku menyukai cara matamu menatap. Memang tak ada yang sejatinya indah didunia ini ~untuk mataku, matamu, juga mata mereka ~ tapi jangan kau pejamkan! Karena neon yang padam ciptakan ruang semati kubur. Slalu berbinar untuku, mesti kerap dibasah dan dibasuh air tangis! sebab gelap bikin batas – batas menjadi tak pasti dan tak mutlak lagi. Aku tak mau mencarimu, bersama harap yang membarangkalikan ada disudut sudut dinding yang mengurung dingin kegelisahanku… Seperti sekarang, seperti sekarang, engkau telah hilang.

 

 

 

 

 

 


( Bandung, satu malan dibulan januari yang menyuguhiku secangkir kopi dan sepi,… dua kombinasi yang pas, sebab keduanya sama – sama hitam, dan  aku bias menikmatinya )

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler