serumpun kita dahulu berladang tebu
meneguk madu, seiman seiyasekata
di gilas era melupa cumbu dalam kelu
jaman berputar, roda-roda menggila
merintih bunda di atas pelana kuda
menangis terjal mendaki ke bukit
semailah kasih di ujung cinta
bersama ke ilir mendayung rakit
kala mentari menjabat lembut mega
angin menguakkan mendung lalu
leladang bersuka cita asa terasa
bertanam tebu menghijaukan madu
nun, sejauh mata memandang rindu
menggenggam cinta melayangkannya
kususun sepuluh jari menghatur haru
dalam pantun puisi menaut jiwa
kutulis cinta dalam pantun jiwa
melepas asa menggugah kalbu
mengikat janji mensyairkan cinta
berkongsi rasa menjemput rindu
bogor, 02/09/12
#dari kumpulan sajak "Mahligai Rindu"
Komentar
Tulis komentar baru