Ia belum berhenti memutar waktu
Masih dengan langkahnya yang berderu
Masih dengan otot-ototnya yang dahulu
Masih dengan insan yang ia pangku
Kini ia sudah renta
Lelah memangku isinya
Dihempas angin, ia goyah
Dihempas topan, ia terengah-engah
Langit tanpa pilar pun telah rapuh
Meniti awan yang akan runtuh
Dengan penduduknya yang telah luluh
Seiring zaman yang kian mengeruh
Sedangkan kita, hanyalah butiran debu
Namun merasa lebih kuat dari batu
Merasa lebih terang dari bintang kejora
Merasa lebih gelegar dari atom hiroshima
Niscaya hari itu tiba
Dimana pemilik saptapesona hilang rimbanya
Dimana pemilik cahaya kehabisan cahayanya
Dimana Pemilik Langit meruntuhkan langit-Nya
Tinggallah debu beterbangan
Tertiup, terhempas, terbang, melayang
Bagai buih ombak di lautan
Yang menabrak karang
Komentar
Tulis komentar baru