kubiarkan angin terus menertawaiku,
tapak-tapak dingin salju yang terus menyengat ke dalam sanubari yang berlumur darah ini
pengorbannku memang belum usai,
sebab di depan sana masih ada himalaya yang menunggu
tapi tunggulah barang sejenak
hingga insomniaku malam ini benar-benar usai
sebab samar telah kulihat jalan menuju bulan
namun ini belum di himalaya
melainkan dalam perjalanan ke himalaya
sementara tapakku belum juga usai,
kini embun ikut tertawa di hadapku
siapa kau ??
aku tak yakin kau jauh lebih baik dariku
biarlah !!
mereka bukan aku
dan aku tak akan pernah menjadi mereka
kukumpulkan segala oksigenku dalam kungkungan jiwa berani
insomniaku memang belum usai jua
tapi sampai kapan harus kutunggu ??
biarlah, kan kujadikan kawan saja ia.
teruslah terkekeh kau angin !!
terbahaklah terus embun,
sebab kini, sepijakan lagi,
puncak himalaya telah kugenggam !!
Komentar
Tulis komentar baru