Skip to Content

Menunggu Kesadaran Langit

Foto mahyut z.a. dawari

Menunggu Kesadaran Langit

 

Telah kusaksikan, murka

meledak di jantung Palestina.  Gemerlap

mencair lautan darah. Semua menuliskan perih

pada sudut-sudut tergelap. Ke palung bumi

para suhada disemayamkan. Dan, zikir-zikir

lenyap ditelan mesiu. Kusaksikan duka

 

berkubang dalam lumpur reruntuhan. Mengalirkan

nama Palestina sepanjang sungai waktu. Dan suaraku

serak. Bergetar perih memenuhi udara. Sesekali

kudengar alunan ayat-ayat suci dari tempat jauh. Lamat-lamat

bersama nyeri airmata. Masih, di luar cuaca berdesir

menyimpan patahan tetangis tak sempat mengudara.

Angin bergetah menghanyutkan gerak bibirku. Langit

 

masih diam menyimpan cahaya doa-doa. Kutukan menyerupai

ambang kepunahan. Maka,  dari tempat jauh kubangun

ribuan sujud di atas hamparan sajadah. Mengulang permintaan

dalam kumandang putus asa. Menunggu kesadaran langit

dalam setiap denyut napas.  Disepuh warna kelabu garis-garis

 

kematian mematri sejarah Palestina. Berkelok-kelok  dalam

genangan waktu. Melayang dalam badai. Meniti tangga langit

sambil berseru memanggil namaMu.      

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler