aku suka malam itu, ketika kami merayakan
perpisahan yang memabukan. seorang ibu memesan:
"jangan lupa melihat kami kembali 'nak!", katanya sembari
tersenyum.
aku tahu di matanya ia simpan harapan
yang juga memabukan hati dan perasaannya
seketika itu juga aku temukan hujan
yang haus di kelopaknya yang menawan.
"ibu, aku ingin hujanmu merona
di hatiku sebagai doa yang tidak mandul", kataku dengan
gemetar bibir.
"ia, 'nak. akan kusulam kata demi kata
hingga berbuah di mulut-Nya" ibu menjawab begitu saja.
sederhana 'kan?
kami pun merayakan turunnya hujan yang haus
itu bersama ibu.
Pulau Pemana, 11 Januari 2014
Komentar
Tulis komentar baru