Skip to Content

MUSIM MEMBATU

Foto Pena Hasan Bsaidi

,DAN  SEBAIT SAJAK YANG TAK BISA MEMBATU

 

setelah  aneka resep dan  goyangan dangdut itu tak lagi mampu mengobati penyakitnya

akhirnya musim yang sakit itu menemukan semacam resep obat yang baru

, aneka jenis  batu dan kilauannya

 

sejauh ini  resep pengalih rasa sakit  itu terbukti  lumayan manjur

setidaknya untuk meredakan rasa sakit di pasar-pasar, mengalihkan perhatian publik

dan membatukankan kampus-kampus dan  mikropon-mikropon mahasiswanya

 

untuk sementara ini,  musim itu pun cukup terlupa  dengan penyebab dan penyakitnya

semuanya terlena, hanya seorang pandir yang masih tak bisa seperti yang lainnya

mondar-mandir sepanjang persoalan, memandang semua yang tertidur itu

 

di luar angin kencang, hujan lebat, dihatinya apalagi

tapi ia masih tak bisa  seperti yang lainnya, membatu

ia tak bisa menidurkan nuraninya, sajaknya insomnia

 

setiap diksinya bertanya-tanya, setiap baitnya mencari-cari

kemana hilangnya  para ahli dan kumpulan kri'tikus yang dulu selalu berdebat  paling kritis

kemana perginya kumpulan asu yang dulu  sebelum terpilih selalu suka menebar janji manis

 

sajaknya  bertanya-tanya, pada setiap rencana dan anggaran

tentulah atas persetujuan sang pejabat dan  para wakil rakyatnya

tapi  kemanakah menguapnya segala rencana, dana  dan anggaran itu

 

di manakah aparat dan pengawasan, karena di mana ada dana, di situ ada siluman

di mana ada anggaran, di situ ada penyunatan, dan sajaknya bertanya-tanya

siapakah keparat situkang sunat itu

 

di beberapa kasus dan persidangan, begitu janggal permainan

di beberapa keputusan dan ketetapan, begitu nyata intervensi dan kepentingan

mereka sibuk berebut topeng, sibuk mencari kambing hitam dan sajaknya bertanya-tanya, kemanakah  nurani dan keadilan

 

di luar hujan jadi gerimis  tapi  sajaknya masih tak  bisa tidur

dalam  pertanyaanya masih berseliweran beribu pertanyaan lainnya

ke manakah  arahnya musim  ini, ke manakah tujuannya negeri ini

   

nenek-nenek ditangkapi 

para koruptor dapat remisi

semuanya membatu, nuraninya  nangis sendiri

 

Batam, 17.03.2015

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler