jerit gema suara lirihku
membuatku terpojok di sudut
waktu yang tercekik oleh sepi
debu terhapus karna hampa
langitpun berbicara kosong
hanya dingin yang di beri
rantai harapanku terputus
terkena air dan angin yg menusuk
sampai detik ceritaku kini menghangus
nafasku bagai ombak yang mengamuk
sebab isak tangis di dadaku
aku datang dengan terasing
pergipun merasa amat asing
ku hanya dapat membalikkan badan
mengangkat dan melambai tangan ke atas
serta mengucap selamat tinggal
Komentar
Tulis komentar baru