Skip to Content

Nafas Sepatu Boot

Foto muh ali sarbini

sesempit jalan sebuah pabrik, klakson pecahkan telinga,

raung motor memporakporandakan sisa-sisa hentakan hujan,

seperti menggerus suara parau lelaki yang sedang sendiri,

di pinggir jalan dekat kedai, sedangkan mendung

menuai kisah tersembunyi baginya,

lelaki itu berteriak menyisir jalannya: sakit!

 

hempaskan saja traktor itu agar tak menggilas keringat manusia upahan,

demikian lelaki itu mengusap airmata perempuan sayu

 

:antara kau dengan dia, ada aku, yang manggantung mimpiku?

keranda mayat telah dibersihkan, lubang kubur telah digali

cenangkas panjang harus diasah, agar mudah menebasnya

aku masih bercanda dengan lelaki tua yang sendiri

ringkih tubuhnya, dia kehilangan setengah nyawanya

tangannya gemetar, jemarinya menjepit sebatang rokok,

goyah dia dan menghisapnya dalam-dalam

aku bertanya kepadanya: masih samakah hidup dengannya atau tidak dengannya?

 

lelaki bekas buruh upahan yang frustasi, karena pengurangan karyawan,

dengan geram berdiri, tangannya mengepal perkasa

:jangan kau tanyakan hidupku, karena hidupku telah kosong!

lalu siapa aku, yang begitu lancang bertanya padanya

tentang hidup kaum buruh yang terjajah tanpa perjuangan

akhirnya tercecer di batas nasibnya.

 

:majikannya akan melenyapkannya"

bagaimana dia bisa menaja anak dan istrinya

sedang ia tergantung pada keringat nasibnya

yang tergantung jauh dari mimpinya.

 

 

 

gresik,2013

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler