Skip to Content

Nukilan Kabar dari Arasy

Foto jenkelana

Nukilan Kabar dari Arasy

Dosa,
seperti putih tergores garisgaris hitam perpendaran
meninggalkan cerca menganga melebar jurang
jauh terlalu jauh hingga jatuh menelanjangi
kamarkamar naluri mengganti setumpuk permadani
bersama serapah. Atheis.

Hukuman,
masihkah berarti tanya bergulir manganulir anasir
terpetik dari gumpalan dosa yang mengebiri
satu janji yang di nukilkan dari Arasy. Hingga
palu cambuk api mencukur lembar nyawa menukar
dengan bilurbilur kusam. Azab.

Siksa,
adalah akhir dari sebuah lukisan karma. Tidak !
sendiri memetakan skenario mengunyah kemuskilan
terbantah angkuh kabarkabar yang terdefinisi jelas
dari samawi terbukti berelevansi kini
tapi,
jejak manis adalah neraka berkiblat terlupa
meski hilang segala punya mengakali benak
tetaplah berkoar mendepak jijik akan dengus Ilahi. Mati.

Sakit,
terbuang ruang pengampunan melayari pendakian keinginan
takkan terdengar lagi penawaran. Sekali cuma sekali
maka menangislah. Tangis.

Derita,
sementara di sini nyawa hanya melawat
ternyata luka yang sengaja di petakan pada
lenguhlenguh setapak jalan lurus diperdaya
berliku. Maka menuailah. Tuai.

Menyimaklah !

Sungai Sahut, 2001

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler