ada bincang dari atap yang bocor di dapur
dalam rumah kontrakan kita
mengisyarat malam runtuh
malam yang rusuh
butir air yang jatuh
dan lantai penuh
genangan
suaranya parau
seperti memanggil namamu
di sudut pintu
tubuhmu
masih menggigil
lelah
dikunyah
percik air
seperti rempah
air yang menetes itu berkisah tentang
hujan yang menunggu badai
badai yang menangkap petir
petir yang menari bersama sosok cahaya
melepas penat di udara
cahaya yang meleleh merupa rintik yang tajam
dari kelopak November
rintik itu menjadi bercak-bercak sajak
menempel pada tembok tembok yang kau cipta
di ruang ini
di sudut kamar kita
air bocor dari matamu
16 November 2008
Komentar
Tulis komentar baru