Skip to Content

Pada Jembatan Tukad Unda.

Foto Herry Wijaya

Pada Jembatan Tukad Unda.

 

Jembatan ini, telah berulang dilalui

Tetapi tetap saja, kau tidak bisa menyeberanginya

kemolekan liuk gelombang sungai di antara batu gunung

cengkerama gadis gadis muda di bawah pancuran

hentakkan tangan tangan legam penambang

kuat aroma tuak dari pondok pondok

menawan penyeberanganmu.

 

Menemui yang illahi di ujung jembatan

Adalah hasrat keniscayaan

Seperti mengubah arah batang sungai

dan membiarkan batu bergulir  

dari hilir ke hulu kekekalan

penemuan jati diri kepada yang azali

dari debu kembali debu.

 

Jembatan ini, telah berulang dilalui

Tetapi tetap saja kau tidak memahami jalan jalannya

Aroma ketulusan sejaji pagi petang di ujung jembatan

dan percikan air kehidupan di setiapnya

menjadi lantun langkahmu menembus kekosongan.

Tak ada yang gamang dari setiap batu di sungai

Tak ada yang tak tercatat dari setiap kerikil yang bergulir

Semua dalam arus yang sama.

 

Jembatan ini, telah berulang dilalui

Tetapi tetap saja, kau tidak mengetahui ujungnya.

 -Manado 2016-

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler