ialah kenikmatan mata;
pada penglihatan
mengetahui segala yang dilihat
yang elok indah
yang cantik manis
ialah kenikmatan telinga;
pada bunyi-bunyian merdu
yang tertimbang tinggi rendah iramanya
ialah kenikmatan penciuman;
pada aroma bebauan yang harum mewangi
kenikmatan rasa ,...
adalah secawan anggur dan buah-buah
dan kenikmatan sentuhan
adalah kelembutan dan licin
panca-indra itu melezatkan
bau-bauan ,di cintai
takkan bahagia mata dan telinga pada bau-bauan
kecuali penciuman pemuja sejati itu
dan wanita itu: di cintai
takkan ada kebahagiaan kepada wanita itu,
selain bagi penglihatan dan sentuhan hati
di namakan sholat itu cahaya-mata
dan dijadikannya paling di cintai
takkan mendapat keberuntungan akan panca-indra dengan sholat
akan tetapi panca-indra selebihnyalah hati istananya
yang tidak diketahui selain oleh yang memiliki hati
panca indra berkolaborasi
pada binatang dan manusia
maka jika cinta sebatas panca-indra
yang Alloh tidak ber-idrak dengan panca-indra
fatamorgana cinta atas diri tak dapat dipungkiri
pujalah cintamu di tepian semu dan hayal itu
...menjadikan kecintaan bagiku dari duniamu tiga perkataan
yaitu bau-bauan,wanita dan....
dijadikan cahaya-mata pada sholat :al-hadist.
*Antok Walet Ireng
WALET
Sebuah perjalanan yang logika begitu saja, lurus terkadang kelok berliku dan juga bermanufer tajam dengan kecepatan berfariasi tak kenal panas dan hujan. Musimnya yang lain menyelinap hinggap menghindar dari dari terpaan air hujan. Pendiam tidak pandai mengoceh namun liurnya bermanfaat dan mahal harganya. Bukannya hanya menawari untuk singgah,tapi justru banyak yang berharap untuk di singgahi, bahkan menyiapkan mahligai agar dia tertarik untuk bercengkerama. Bulunya yang mengkilat halus menampakkan kelembutan hatinya. Dia patuh dengan alam karena menggunakan siang sebagai dan malam sebagai malam.
Dia tidak serta merta mengisi perutnya, tetapi dia juga melanglang kemana-mana, sejauh dia mengembara kembali jua ia ke sarangnya.,setinggi manfaatnya tak seorang pun sanggup mengurung dan memeliharanya dalam kerangkeng. Tiada orang yang memujinya namun juga tak sanggup untuk meremehkan karena manfaatnya. Dia bersarang sesuai kehendakNya, namun bulunya yang tegas hitam dan putih justru menampakkan kesahajaannya dalam membelah gelap dan terang. Dia mandikan tubuhnya dan mengeringkannya dengan menyisir bulu-bulunya pertanda dia merawat dirinya dan penampilannya. Dia tak bisa diam berlama-lama dan nyenyap ketika berdiam, sebagai wujud dia ingin terus berkarya dan acuh dari perhatian dan prasangka. dia menari-nari terus diangkasa karena dia adalh seniman dengan keindahan yang sangat tinggi. kecintaanya untuk terbang dan terbang karena ingin memandang cakrawala kehidupan yang seluas-luasnya dan setinggi-tingginya serta tidak sempit pandang. Dia suka hinggap berjajar rapat dengan kawan-kawannya karena sifat kerukunan dan bersahabat yang kental pada dirinya, membuat komunitas diangkasa dengan saling menyambut silang tanpa ada benturan diantara nya, bahwa perlunya bersuka cita bersama dengan tidak ada pertengkaran dan permusuhan serta keributan. Nyenyak dalam tidurnya perlambang ketenangan hatinya. Sorot matanya yang polos, Redup dan tidak menerkam, dan berubah-ubah warna sebagai jendela akan ketulusan dan kebersihan hatinya yang penuh rasa kasih, tak sampai hati menganiayanya dan memahami apa yang ditatapnya. Rumahnya adalah rumah manusia bukan rumahnya sendiri dan bukan rumah burung-burung yang lain. Bahwa dia diatas rata-rata dan mendekat serumah dengan derajat yang jauh lebih tinggi dari dirinya serta bermutualis dengan pemiliknya , dialah sosok yang papa tetapi kaya raya, suaranya yang sepatah-sepatah memikirkan kepentingannya.
Terbang menyelinap di lorong-lorong sempit adalah kepiawaiannya mengemudikan hasratnya di lingkup-lingkup kecil dari angkasa yang maha terbuka hingga lorong kecil adalah variasi kesehariannya. Burung itu bukannya burung yang tak punya kelemahan, dia adalah burung tak seberapa besar diantara banyak burung besar yang lain. Disaat burung yang lain kerap mengais medali penghargaan atas kehebatannya, dia justru menyantuni medali dengan liurnya. Semakin dia dipaksa dalam sangkar semakin dia tidak punya arti, semakin dia bebas, liar semakin "MIGUNANI". Bebasnya dia menentukan singgahannya menampakkan sensivitasnya dan ketepatannya kepada siapa yang seharusnya mendapatkan.
Dia adalah burung yang paling bertauhid karena selaras dengan pemberlakuan garis dan nasib beriringan dengan ketentuan dan takdir seseorang. Perlakuan tuan rumah kepadanya sering menimbulkan kecemburuan burung-burung lain.
Beruntunglah yang di hinggapinya karena sesungguhnya telah digolongkan sebagai golongan yang beruntung.
Komentar
i like it,
kl ad komunikasi yang lebih cepat daripada komunikasi yg ada sekarang maka aknkah ku dapti,walet itu dalam seorang ulunung seprti diriku,
berharap diantara canda yg tertawa,
camaspun kadang terjadi dl tangid yg berduka,
I like it..
Zymbolyz 1
End...
hanya sebidang kemauan kecil
Tulis komentar baru