Pada remang
langit berarak sesak ke arah kita. Melambai ke penjuru
gerah mengusir udara. Tersayat aku oleh patahan kata-kata
meruncing kepedihan. Pada tebing jiwa gayut putus asa
enggan berlalu. Dan gelisah hari terlumuri getir fantasi
menggadakan sentimental dan patah hati. Kuterawang senja
senyap menari di antara kita. Di sepanjang lurus tatapku
mengurai kisah tak romantis. Menakik ulu hati. Selalu saja
jejak hadirmu membenam rasaku tak sampai. Ke dasar terdalam
aku menyusur dan terperangkap. Menjadi penambang yang luka.
Komentar
Tulis komentar baru