tak perlulah untuk berkicau
seolah kau paling jemu
atau merana dalam mimpimu
episode kelabu itu
kau sendiri yang tuliskan
lalu kau buang hingga karam
termakan dendam yang menghujam
kau
merenung sendiri
dalam wujud peri sepi
seolah luka berkarat itu
telah menelanmu tanpa batas waktu
jadi,
bila kau marah dengan senyuman
silau dengan tarian
penuh ria tanpa hirau kau ada
janganlah kau mecericit parau
karena di tempat indah ini
tak layak ada sosok kacau
pergilah tertelan senyap kemarau
Komentar
padat ...
puisi yg menarik Reffi,
terasa lebih padat
sy setuju dgn baris terakhir, ckp puitis
tapi, kayaknya krg sesuai dgn judulnya
krn dlm jdl yg pergi adl kemarau, bkn 'kau'
postingan yg ckp berkedip hehe ...
salam hangat, Reffi ... :)
terima kasih
terima kasih pak,dengan kritik dan saran yg diberikan membuat saya menjadi semangat untuk berkarya lebih baik lagi.soal pemilihan judul itu terkadang saya bingung,tapi ke depannya pasti saya akan mencoba membuat judul dan puisi yg lebih baik lagi...salam hangat kembali,pak edi :)
Tulis komentar baru