Pernah ku genggam tangan itu
Bersama sebuah melati dipelukannya
Tapi
Mengapa senja memaksanya untuk pergi
Sementara fajar menunggunya kembali
Pernah ku genggam tangan itu
Bersama sebuah melati di pelukannya
Namun
Sang dahan tertiup dinginnya angin malam
Yang secara tak langsung mengusik sang bintang
dan memberi rembulan angan angan khayalan
Serta
Membuat lubang di daun hati
Pernah ku genggam tangan itu
Bersama sebuah melati dipelukannya
Komentar
Untuk yang disana
Siplah
Tulis komentar baru