Skip to Content

PERPISAHAN

Foto infernalkiss

Di bangku yang sudah menyaksikan banyak kisah tentang perpisahan,

kita duduk, dan menunggu jam keberangkatan bus travel

yang akan mengantar rindu ke mahligai kalbu

Untuk  meminang rasa dengan mahar cinta paling sempurna.

 

Lama, kau dan aku hanya termangu.

Diam kita peta ke gunung – gunung tinggi

tempat kesejukan terbebaskan

Dimana bisa mencoba teduhkan diri

 

Dimulutmu, udara menjadi unggun yang kehilangan api.

Tinggal bara yang berjelaga dalam sesaknya dada,

mengiyakan gelak tawa dan dinginya angin malam berpamit

Lalu menyambut pagi dengan sebuah pertanyaan:

 

“ Haruskan kita melanjutkan pendakian kepuncak yang paling sunyi? “

 

“ Ah, jawaban dari pertanyaan itu sudah dibisikan hatimu,

kau hanya perlu mempercayainya”

 

 

*

 

 

Bus siap melakukan perjalanan,

mengangkut hatimu yang risaukan tempat tujuan

Jarum jam yang berputar terburu – buru.

kita  jadi mangsa, terperangkap jadwal keberangkatan yang memburu

 

Ah, waktu adalah pintu yang slalu terbuka

Jalan  masuk dan pamit pergi

Baik bagi yang tidak atau yang disuka;

Cinta, harta, hingga kegelisahan malam

 

Semua tidak lebih sekedar tamu,

berkunjung hanya untuk ketemu

lalu pulang setelah kita jamu

 

 

*

 

 

Perpisahan slalu menjual kisah berharga,

untuk membeli kesan yang tak sekedar ketengan

kini tlah tersimpan dalam travelbagmu

bersama baju – baju, perjalanan malam kita,

dan segala yang kau dan aku sukai

yang berat untuk engkau angkat dan dibawa pulang kesurabaya

 

Kau merengkuh tubuhku, sebelum berpencaran

Mengakhiri perjalanan dalam mimpi yang sama

Relakan kehilangan hari – hari yang sempat menjadi sebuah harapan

 

Dalam pelukan yang mendekap debar jantung,

aku seperti berada ditengah kemeriahan diskotek

dan menyaksikan kekasih  berjoget dengan pria lain di dance flor.

Tak ada pesta yang harus dirayakan, sebab aduh…

 

 

 

*

 

 

Pergilah, sayang!

Perpisahan tak bedanya ujung malam

 

Kita adalah ibu dan senandung nina bobo;

pasangan yang mengabdi

 

Meski jarak memisahkan, jangan berhenti menjadi nyanyian!

 

Tak mengapa sumbang, sebab kita memiliki harmoninya sendiri;

nada nada kasih yang mengajak cinta untuk bermimpi

 

Selamat tinggal, cha.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Last cocaine

Bandung, 2011


bandung, 2011

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler