PETISI CINTA (JILID 2)

: pada calon kekasihku yang belum kukenal

(2)
~ salam harap paling dalam
untukmu calon kekasihku; semusim hujan telah mengajariku sebuah ketidaksabaran yang secara berlarut-larut kunikmati bersama secangkir cappucino di setiap malam ketika pesan yang kukirim serupa tak tertuju padamu entah ini pertanda apa biar saja takdir kelak yang punya jawaban atas bincang kita lewat telepon atau masengger tapi aku tetap berbangga dan berbesar hati sebab siapa benar kita belum layak kita jawab sekarang karena masih terlalu pagi jika cinta bisa tumbuh mungkin saja pepatah jawa 'witing tresno jalaran saka kulino' akan membuktikannya atau sekedar cinta-cintaan saja segala itu

untukmu calon kekasih hatiku; jika kau menilai aku cuek, itu salah saja, aku hanya sekedar menjaga privacymu dengan segala rumit aktivitas sedang jelas bagimu aku belum nyata punya rupa belum jelas punya asal muasal belum jelas punya pribadi aku juga belum bisa beri bukti keseriusan atau tidak

untukmu calon kekasihku, aku sebut saja begitu karena aku tak sedang pepura terserah apa tanggapmu; kita tak datang dari mana-mana dan tak sedang menuju sebuah tuju sebab itu kita ceritakan kelak saja saat kita beradu pandang agar aku bisa membaca sorot matamu meski dengan mengeja walau seperti apapun kau datang dengan ikhlas kuterima sebab mencinta bukan mendikte

Andam Dewi
Sabtu, 11 April 2015
Pukul 00.00 WIB